Olah Data Surabaya

Jasa Olah Data di Surabaya. Murah, Cepat, Akurat. 081-328-998-215

Jasa Analisa Data Murah di Surabaya

Jasa Analisa Data Murah di Surabaya. Kami Griya Group Olah Data berlokasi di Surabaya. Berkomitmen membantu mahasiswa yang kesulitan dalam mengerjakan olah atau analisa data.

Kami sadari, kendati olah data sebenarnya mudah tetapi tidak semua mampu memahaminya. Itu sebabnya Griya Analisa Data Surabaya hadir di tengah kesibukan anda.

Jasa kami meliputi SPSS, AMOS, ANOVA, MANOVA, LISREL, SAM, WILCOXON, serta beberapa software lainnya. Harga yang kami tawarkan kepada anda sangat kompetitif. Sangat terjangkau untuk mahasiswa.

Beberapa mahasiswa yang telah kami bantu pengerjaan olah data atau analisa datanya yakni : Universitas Negeri Surabaya, Unmuh Sidoarjo, Universitas Wijaya Putra Surabaya, Unair, Universitas Widya Mandala Surabaya, Stiesia, Sekolah Kesehatan Sepanjang, beberapa universitas swasta dan negeri di Kota Gresik.

Cara pemesanan begitu mudah. Tidak perlu tatap muka jika waktu dan jarak tidak memungkinkan. Syaratnya, kirimkan Bab 1-3 yang sudah di ACC (sudah lolos sidang proposal) melalui email griyaolahdata@gmail.com.

Silakan hubungi kami di 081-328-998-215

Jasa Olah Data Murah di Surabaya

Jasa Olah Data Murah di Surabaya siap membantu kerumitan dalam olah data anda. Dengan tenaga profesional dan sudah berpengalaman sejak 2001, siap memberikanjasa olah data kepada akademisi yang membutuhkan jasa olah data. Baik di Surabayamaupun di luar Surabaya.

Seperti diketahui bersama, pekerjaan olah data sebenarnya mudah bagi yang sudah paham dan mengerti alur. Dan kami memahami pula bahwa tidak semua orang bisa memahami dengan mudah olah data.

Itu sebabnya kami hadir di tengah kesulitan anda. Kami ingin menjadi jembatan kesulitan yang membelit anda. dengan menggunakan program SPSS, AMOS, LISREL, ANOVA, MANOVA, SAM, WILCOXON, DLL kami akan selesaikan data anda dengan sempurna. 

Motto kami, Jasa Olah Data Murah, Cepat dan Akurat. Lokasi di Rungkut, Surabaya.

Hub 081-328-998-215


==============================================
jasa analisa data, analisa data murah, olah data murah, analisa data di surabaya, olah analisa data surabaya, jasa analisa data spss di surabaya, olah data amos, analisa data pakai amos, murah, surabaya

Pengertian dan Definisi Analisa

Jasa Olah Data. Salah satu bentuk analisis adalah merangkum sejumlah data besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Kategorisasi atau pemisahan dari komponen-komponen atau bagian-bagian yang relevan dari seperangkat data juga merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua bentuk analisis berusaha menggambarkan pola-pola secara konsisten dalam data sehingga hasilnya dapat dipelajari dan diterjemahkan dengan cara yang singkat dan penuh arti.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi analisis:
# KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan
# ANNE GREGORY
Analisis adalah langkah pertama dari proses perencanaan
# DWI PRASTOWO DARMINTO & RIFKA JULIANTY
Analisis merupakan penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan
# SYAHRUL & MOHAMMAD AFDI NIZAR
Analisis berarti melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan-alasan yang memungkinkan tentang perbedaan yang muncul 
# WIRADI
Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditaksir maknanya.
# KAMUS AKUNTANSI
Analisis adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan-alasan yang memungkinkan tentang perbedaan yang muncul
# KOMARUDDIN
Analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang terpadu.
Anda bisa gunakan artikel di atas sebagai pelengkap dalam pembuatan tugas-tugas anda. Terima Kasih

Pengertian, Tujuan, Manfaat Analisa Data


Pengertian Analisa Data
Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. 


Dengan demikian, teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisisterhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).
  • Tujuan Analisis Data
(a) Mendeskripsikan data, biasanya dalam bentuk frekuensi, ukuran tendensi sentral maupun ukuran dispersi, sehingga dapat dipahami karakteristik datanya. Dalam statistika, kegiatan mendeskripsikan data ini dibahas pada statistika deskriptif. 
(b) Membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Kesimpulan yang diambil ini bisanya dibuat berdasarkan pendugaan (estimasi) dan pengujian hipotesis. Dalam statistika, kegiatan membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi atau sampel ini dibahas pada statistika inferensial.

  • Langkah dan Prosedur Analisis Data
(a) Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data.
(b) Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen pengumpulan data.
(c) Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel-variabel yang diteliti. 
(d) Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk penelitian.
(e) Tahap pengujian kualitas data, yaitu menguji validitas dan realiabilitas instrumen pengumpulan data.
(f) Tahapmendeskripsikan data, yaitu tabel frekuensi dan/atau diagram, serta berbagai ukuran tendensisentral, maupun ukuran dispersi. tujuannya memahami karakteristik data sampel penelitian. (g) Tahap pengujian hipotesis, yaitu tahap pengujian terhadap proposisi-proposisi yang dibuat apakah proposisi tersebut ditolak atau diterima, serta bermakna atau tidak. Atas dasar Pengujian hipotesis inilah selanjutnya keputusan dibuat.

  • Macam Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian, dibagi menjadi dua, yaitu teknik analisis data diskriptif dan teknik analisis data inferensial. Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskritif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian. Temasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modus.
Sementara itu teknik analisis data inferensial dilakukan dengan statistik inferensial, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Ciri analisis data inferensial adalah digunakannya rumus statistik tertentu (misalnya uji t, uji F, dan lain sebagainya). Hasil dari perhitungan rumus statistik inilah yang menjadi dasar pembuatan generalisasi dari sampel bagi populasi. Dengan demikian, statistik inferensial berfungsi untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel bagi populasi. Sesuai dengan fungsi tersebut maka statistik inferensial cocok untuk penelitian sampel.

  • Terminologi dalam Analisis Data: Metode Succesive Interval
Contoh :
Sebuah item yang memenuhi kriteria Likert dengan lima kategori respon, yaitu “sangat setuju” yang diberi skor 5; “setuju” diberi skor 4; “ragu-ragu” diberi skor 3; “tidak setuju” diberi skor 2; dan “sangat tidak setuju” diberi skor 1. Item tersebut dijawab oleh 100 orang responden. Untuk kepentingan analisis data, peneliti kemudian bermaksud menaikkan tingkat pengukuran ordinal menjadi interval.

Pengertian, tujuan, Manfaat analisa data menjadi penting bagi kalangan akademis, perusahaan dalam memvalidkan data dan temuan di lapangan.

Cara Menghitung Uji Validitas


setelah anda membuat isntrumen berupa angket dengan skala likert ( bagi yang membuat skripsi model seperti ini pasti udah paham ya ) terlebih dahulu data angket anda setelah dilakukan penelitian harus di uji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu sebelum anda melakukan uji prasyarat. uji ini harus dilakukan untuk menguji apakah angket kita memamng valid/reliabel sebelum diujikan ke sampel asli.
Untuk skripsi saya menggunakan populasi 155, dan saya ambil sampel 101 orang berdasarkan monogram harry king. Oleh sebab itu sebelum angket instrumen saya ujikan ke 101 sampel itu, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dengan mengambil sampel 30 , dan diujikan ke populasi yang sekelas/ mirip dengan yang akan kita ujikan nantinya. fungsinya untuk mengetahui seberapa besar kevalidan angket itu, dan berapa butir yang nantinya akan gugur/ dihilangkan berdasarkan hasil uji validitas dengan SPSS.

A. UJI VALIDITAS
Validitas instrumen berhubungan dengan kesesuaian dan ketepatan fungsi alat ukur yang digunakannya. Maka dari itu sebelum instrument tersebut digunakan di lapangan perlu adanya pengujian validitas terhadap  instrument tersebut.Uji Validitas adalah prosedur untuk memastikan apakah kuesioner yang akan dipakai untuk mengukur variabel penelitian valid atau tidak. Kuesioner dikatakan valid apabila dapat mempresentasikan atau mengukur apa yang hendak diukur (variabel penelitian). Dengan kata lain validitas adalah ukuran yang menunjukkan kevalidan dari suatu instrumen yang telah ditetapkan.
Kuesioner yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal.validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam kuesioner secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur, sedangkan validitas eksternal bila kriteria didalam kuesioner disusun berdasarkan fakta-fakta emperis yang telah ada (eksternal).
Validitas internal kuesioner harus memenuhi construct validity (validitas kontruks) dan content validity(validitasisi). Validitas konstruks adalah kerangka dari suatu konsep.Untuk mencari kerangka konsep dapat ditempuh dengan:
  1. Mencari definisi konsep yang dikemukakan oleh para ahli yang tertulis dalam literatur
  2. Jika dalam literatur tidak didapatkan definisi konsep yang ingin diukur, peneliti harus mendifinisikan sendiri konsep tersebut (dengan bantuan para ahli)
  3. Menanyakan definisi konsep yang akan diukur kepada calon responden atau orang yang mempunyai karakteristik yang sama dengan responden.
Untuk menguji validitas konstruk, maka dapat digunakan pendapat dari para ahli (judment experts).Untuk itu kuesioner yang telah dibuat berdasarkan teori tertentu, dikonsultansikan kepada ahlinya untuk mendapatkan tanggapan atas kuesioner yang telah kita buat, saran para ahli dapat tanpa perbaikan, dengan perbaikan atau dirombak total.
Validitas isi kuesioner ditentukan oleh sejauhmana isi kuesioner tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep. Misal konsep yang mau diteliti terdiri dari tiga aspek, maka kuesioner yang dibuat harus menanyakan tentang ketiga aspek tersebut, jika hanya menanyakan satu aspek saja berarti kuesioner tersebut tidak memiliki validitasisi yang tinggi.
Setelah pengujian konstruk dan isi selesai, perlu diteruskan dengan Validitas eksternal adalah validitas yang diperoleh dengan cara mengkorelasikan kuesioner baru dengan tolok ukur eksternal yang sudah valid, misal skala pengukur motivasi untuk berprestasi yang diciptakan oleh Mehrabian (1973) yang sudah teruji kevalidanya. Validitas eksternal ini dilakukan dengan ujicoba kuesioner tersebut pada populasi yang mempunyai kriteria serupa disarankan sebanyak 30 responden (mendekati kurva normal), setelah data ditabulasi maka pengujian validitas konstruk dilakukan dengan analisis faktor, yaitu mengkorelasikan antar skor item kuesioner.
Jika kita mau menciptakan kuesioner baru, maka hasil pengukurannya harus dikorelasikan dengan kuesioner yang sudah valid dengan menggunakan uji korelasi, bila korelasinya tinggi dan signifikan berarti kuesioner yang baru memiliki validitas yang memadai. Setelah validitas konstruk terpenuhi maka dilakukan validitas eksternal dengan menggunakan bantuan SPSS.

Menetapkan Jumlah Interval pada Distribusi Frekuensi

Jasa Analisa Data. Penetapan jumlah interval dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor-faktor jumlah frekuensi (N), jarak pengukuran (R), lebar interval yang hendak digunakan (i), dan tujuan penyusunan distribusi itu. Pada prinsipnya jumlah interval kelas janganlah terlalu sedikit, sehingga pola-pola kelompok menjadi kabur. Akan tetapi jumlah interval itu juga jangan terlalu besar, sehingga kita tidak mendapat gambaran tentang pola kelompok.
Menentukan Lebar Interval (i).
Bila R sudah diketahui dan jumlah interval kelas sudah ditentukan, pada dasarnya i sudah diketemukan. Rumus dari i adalah sebagai berikut:

Jadi kalau misalnya hasil pengukuran kita tentang tinggi orang yang tertinggi adalah 180 cm dan terendah adalah 145 cm dan kita telah menetapkan jumlah interval sebanyak 9 buah, maka:
Dalam tabel kemudian kita cantumkan dalam kolom pertama interval-interval kelas berturut-turut dari atas kebawah sebagai berikut:
Interval Tinggi Badan
177-180
173-176
169-172
165-168
161-164
157-160
153-156
149-152
145-148
Distribusi Frekuensi Meningkat ( Cumulative Frequency Distribution)
Penyusunan Tabel Distribusi Frekuensi meningkat ini pada dasarnya sama saja dengan penyusunan distribusi frekuensi tunggal maupun distribusi frekuensi bergolong. Bedanya dengan penyusunan kedua distribusi itu ialah bahwa di sini kita menambahkan satu kolom lagi yang memuat frekuensi meningkat. Contoh:
Tabel 4
Nilai Ulangan Matematika SMU X
Nilai (X)+
Frekuensi (f)+Frekuensi Meningkat dari bawah
8
472
7
2368
6
2845
5
1617
4
11
Jumlah
72







Dari tabel tersebut kita mengetahui bahwa sebanyak jumlah siswa yang tidak lulus ulangan matematika (nilai 5 kebawah) sebanyak 17 siswa. Dan jumlah siswa yang lulus sebanyak 55 siswa.
Frekuensi meningkat biasa disebut dengan huruf cf, singkatan dari bahasa asing “cumulative frequencyâ€, yang artinya “frekuensi meningkatâ€. Frekuensi ini diperoleh dari menjumlahkan secara meningkat frekuensi-frekuensi yang ada di dalam kolom kedua. Perlu dicatat bahwa bila kita mengisi kolom frekuensi meningkat dari bawah, maka jumlah frekuensi meningkat paling atas harus sama dengan N.
Contoh tabel distribusi frekuensi meningkat dari distribusi bergolong adalah sebagai berikut:
Tabel 5

NILAI HASIL TES STATISTIKA TERHADAP 48 ORANG

Interval Nilai
Frekuensi (f)Frekuensi Meningkat dari bawahFrekuensi Meningkat dari atas
70-74
1481
65-69
3474
60-64
4448
55-59
94017
50-54
93126
45-49
112237
40-44
51142
35-39
4646
30-34
2248
Jumlah
48--








Dari tabel diatas terlihat sebanyak 8 siswa lulus tes statistika sedangkan yang tidak lulus tes sebanyak 40 siswa.
Dari contoh diatas kelihatan dengan jelas bahwa pada hakekatnya tidak ada perbedaan antara penyusunan tabel frekuensi meningkat dari distribusi bergolong. Dalam contoh tersebut dicantumkan kolom untuk menyebutkan frekuensi meningkat dari atas, disamping frekuensi meningkat dari bawah.